Lewat samar aroma edelweis
Lewat kangenku pada gunung dan pantai
Kutulis ini padamu
Udara kering, pengap kota ini tak halangi perasa'anku padamu
Lewat samar...
Lewat samar aroma edelweis
Lewat kangenku pada gunung dan pantai
Kukirim nyanyian cintaku padamu
Mungkin engkau cuma bayang-bayang semu
Tapi adalah kamu yang menggairahkan hari-hariku
Sore hampir gerimis, ada burung riuh didahan
Nyanyiannya riang seperti nggak mikir orang sedih, sungguh aku rindu padamu...
Dulu aku beli nasi bungkus harganya cuma Rp. 1500, enak-enak makan g sengaja baca puisi yang ada dibungkus nasiku. Ternyata itu cerpen, cerita pastinya aku kurang tahu dan sudah lupa karena aku dapat cuma selembar dan lama sekali... Sekitar tahun 1999 waktu usiaku 19 tahun.
Seingatku, ceritax seorang cowok suka ma cewek. Kalau g salah mereka pecinta alam (suka kepuncak). Tapi sayang, sicewek udah pux pacar.. Sebenerx sicewek juga suka ma cowok itu, karena pacarx gimana gitu???
Apa lagi cowok itu orangx apa adax d periang. Sicewek senang d trhibur bila dkt cowok itu...
Tapi sayang, aku cuma dapat satu lembar. Puisi diatas aku juga sudah lupa-lupa ingat. Jadi aku minta ma'af kepada penerbit, pengarang cerita itu.